Surat kabar Inggris The Times mengatakan:
"Ribuan wanita muda Inggris yang tinggal di
Inggris Raya telah memutuskan untuk masuk
Islam, meskipun rasisme terhadap kaum Muslim
di Eropa terus meningkat, dan yang terakhir
adalah usaha untuk melarang pemakaian cadar."
Surat kabar yang diterbitkan di London itu
menambahkan dalam sebuah laporannya pada
hari Sabtu (29/5) bahwa jumlah orang yang
masuk Islam meningkat, sementara pada saat
yang sama jumlah penduduk yang melakukan doa
setiap minggu di Gereja Inggris berkurang dari
2% penduduk.
Para wanita yang melakukan shalat di Masjid
Pusat London di Regent's Park sekitar dua-
pertiga dari kaum Muslim baru yang
mengucapkan dua kalimat syahadah, dan
sebagian besar dari mereka berumur kurang
dari tiga puluh tahun.
Berdasarkan statistik yang terkait dengan
jumlah orang yang beralih agama, sebagaimana
yang dinyatakan dalam sensus tahun 2001 di
Inggris Raya, bahwa setidaknya tiga puluh ribu
warga asli Inggris masuk Islam.
Dalam pandangan Kevin Brice, dari Pusat Studi
Kebijakan Migrasi di Universitas Swansea,
bahwa jumlah ini sekarang mungkin sekitar lima
puluh ribu orang, yang sebagian besar
perempuan.
Sementara hasil analisis fundamental
memperkuat data-data tersebut bahwa
sejumlah wanita muda berpendidikan perguruan
tinggi, yang mereka berusia antara usia dua
puluhan hingga tiga puluhan, bahwa mereka
inilah yang lebih banyak memeluk Islam.
Salah seorang wanita yang masuk Islam
bernama Joanne Bailey, ia menceritakan tentang
kisahnya hingga masuk Islam kepada The Times.
Joanne berkata, ia seorang pengacara dari
Bradford dan usianya tiga puluh tahun, bahwa
tidak ada seorangpun yang meramalkan bahwa
ia akan masuk Islam, dan ia dibesarkan dalam
keluarga kelas menengah keatas di Yorkshire
Selatan, di mana saya begitu membenci melihat
seorang Muslim sebelum saya masuk
universitas.
Ia pertama mendapat pekerjaan di sebuah
kantor pengacara di kota Barnsley, Yorkshire
Selatan, dan pada siang hari di tahun 2004,
semuanya kehidupan Joanne mengalami
perubahan.
Pada hari itu, saat menikmati secangkir kopi
dengan temannya yang Muslim, ia terkesan
dengan perkataan temannya tersebut, dimana
temannya itu memperhatikan salib kecil dari
emas yang tergantung di lehernya, lalu
temannya bertanya, "Apakah Anda percaya
bahwa al-Masih (Kristus) itu Tuhan?"
Sebenarnya ia memakai salib lebih karena
masalah fashion bukan karena alasan agama. Ia
menjawab pertanyaan itu bahwa ia tidak
percaya dengan itu. Kemudian temannya mualia
berbicara tentang agamanya.
Ia menambahkan bahwa awalnya ia meremehkan
kata-kata temannya itu, namun demikian kata-
katanya itu "begitu membekas dalam pikiran
saya". Setelah beberapa hari, saya mulai
mencari di Internet salinan Al-Qur'an.
Joanne melanjutkan, "Saya mengambil cuti
untuk memulihkan kekuatan pikiran saya."
Kemudian, saya pergi ke kegiatan sosial
perempuan yang diselenggarakan oleh Asosiasi
Muslim Baru di kota Leeds. Dan aku ingat ketika
itu saya mundar-mandir di pintu asosiasi, dan
saya bertanya pada diri saya sendiri: "Apa yang
Anda lakukan di sini?"
Ia menambahkan, saya memperhatikan para
wanita di tempat ini semuanya mengenakan
pakaian yang menutupi tubuh mereka dari kepala
sampai kaki. Dan saya bertanya-tanya: "Apa
yang membawa wanita Inggris dengan rambut
pirang di usia dua puluh lima (kelas atas) ini
berkumpul dengan mereka (kelas bawah)?"
Ia terus berkata, "Namun ketika saya masuk
tidak semua wanita adalah sama seperti yang
saya bayangkan bahwa mereka para istri yang
hidupnya tertekan. Ternyata mereka itu ada
yang dokter, dosen, spesialis kepribadian, dan
lainnya. Bahkan saya terheran-heran melihat
ketenangan dan kedamaian pikiran yang tampak
pada mereka."
Kemudian saya memutuskan untuk masuk Islam,
bahwa pertemuan saya dengan para wanita
itulah yang meyakinkan saya untuk menjadi
wanita Muslim daripada buku yang saya baca.
Joanne melanjutkan ceritanya, dan mengatakan
"Setelah empat tahun, yakni pada bulan Maret
2008, ia pun mengucapkan dua kalimat syahadah
di rumah salah seorang temannya."
Dan ia mengatakan, "Bahwa apa yang saya
rasakan bertentangan dengan pikiran
kebanyakan orang. Sungguh Islam tidak
memaksa dan menekan saya, justru Islam
memberi kesempatan bagi saya untuk menjadi
diri saya sendiri seperti yang saya inginkan.
Bahkan sekarang saya lebih tenang dari
sebelumnya. Dan saya sangat bersyukur
mendapatkan hidayah ini." (mediaumat.com,
30/5/2010)
Selasa, 08 Juni 2010
Ribuan Wanita Inggris Masuk Islam
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar